Showing posts with label Keajaiban Al-Quran. Show all posts
Showing posts with label Keajaiban Al-Quran. Show all posts

Friday, September 6, 2019

Sejarah dan Perkembangan Huruf Hijaiyah

Sejarah Huruf Hijaiyah

Hijaiyah (huruf arab) sudah ada sejak berabad-abad yang lalu,ketika Al Quran pertama kali diturunkan menggunakan hijaiyah, karena pada kali pertama Al Quran diturunkan yaitu di Arab. Kenapa penting bagi kita mempelajari huruf Arab, karena huruf ini dipergunakan dalam penulisan Al Quran. Kita umat Islam wajib hukumnya untuk mempelajari Al Quran.

Al Quran adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Yang menjadi petunjuk bagi seluruh umat manusia. Al Quran diturunkan untuk menjadi pegangan bagi mereka, yang ingin mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Tidak diturunkan hanya untuk satu umat atau untuk satu abad, tapi untuk seluruh umat manusia dan untuk sepanjang masa, karena itu luas ajaran-ajarannya adalah sama dengan luasnya umat manusia. Maka dari itu, anak-anak harus mempelajari huruf Arab (Hijaiyah) agar dapat memahami kandungan Al Quran secara keseluruhan.

Huruf ini banyak dipakai di timur tengah. Berdasarkan kutipan dari situs internet, dengan narasumber Kiai Abdul Ghafur, bahwa  setiap huruf Hijaiyah itu ada penjaganya, yaitu para Malaikat dan Sirullah. Seluruh huruf Hijaiyah itu bermula dari alif. Huruf alif bermula dari hamzahnya, dan selanjutnya bermula dari titik. Kemudian atas kasyfi dan ilhamy para sufi itu diberi kemampuan merangkai wifiq atau dalam istilah sehari-hari biasa disebut dengan rajah.

Perkembangan berikutnya susunan wifiq itu bisa muncul sebagai khadam atau penjaga, bisa Jin dan bisa Malaikat. Munculnya khadam Jin dan Malaikat itu disebabkan oleh dua hal: bisa karena metode pendekatan ruhaninya terhadap wifiq tersebut, atau karena memang struktur wifiq itu memunculkan sihir tertentu sehingga justru khadam Jin yang  muncul, walaupun misalnya Jinnya Muslim. Huruf-huruf Hijaiyah adalah Rahasia nama Allah, dan sesungguhnya huruf itu adalah  asma-asma Allah Ta‟ala. Masing-masing huruf itu memiliki titik-titik organik di dalam jiwa spiritual kita, dan ibarat bintang-bintang bercahaya yang menerangi alam Langit Jiwa kita”.

Perkembangan Huruf Hijaiyah


Bahasa Arab (العربية اللغة al-lughah al-‘Arabīyyah), atau secara mudahnya Arab (عربي„ Arabī), adalah sebuah bahasa Semitik yang muncul dari daerah yang sekarang termasuk wilayah Arab Saudi. Bahasa ini adalah sebuah bahasa yang terbesar dari segi jumlah penutur dalam keluarga bahasa semistik.

Bahasa ini berkerabat dekat dengan bahasa Ibrani dan bahasa Aram. Bahasa Arab Modern telah diklasifikasikan sebagai satu makrobahasa dengan 27 sub-bahasa dalam ISO 639-3. Bahasa-bahasa ini dituturkan di seluruh Dunia Arab, sedangkan Bahasa Arab Baku diketahui di seluruh Dunia Islam.

Bahasa Arab Modern berasal dari Bahasa arab klasik yang telah menjadi bahasa kesusasteraan dan bahasa liturgi Islam sejak lebih kurang abad ke-6. Abjad Arab ditulis dari kanan ke kiri. Bahasa Arab telah memberi banyak kosakata kepada bahasa lain dari dunia Islam, sama seperti peranan latin kepada kebanyakan bahasa Eropa. Semasa abad pertengahan bahasa Arab juga merupakan alat utama budaya, terutamanya dalam sains, matematika dan filsafah.

Abjad Arab disebut abjad Hijaiyah, berasal dari aksara Aramaik (dari bahasa Syria dan Nabatea), dimana abjad Arab terlihat  kemiripannya dengan abjad Koptik dan Yunani. Terlihat perbedaan penulisan antara Magribi dan Timur Tengah. Diantaranya adalah penulisan huruf qaf dan fa. Di Maghribi, huruf qaf dan fa dituliskan dengan memiliki titik dibawah dan satu titik diatasnya.

"Arab Umum" atau "Al-'Arabiyyah Al-'Ammiyah" adalah bahasa Arab yang dipakai dalam percakapan sehari-hari di dunia Arab, dan amat berbeda dengan Bahasa Arab tulisan atau Hijaiyah. Perbedaan dialek paling utama ialah antara Afrika Utara (Magribi) dan bagian Timur Tengah (Hijaz).

Faktor Perbedaan dialek bahasa arab : 


Faktor yang menyebabkan perbedaan dialek bahasa Arab ialah pengaruh substrat bahasa yang digunakan sebelum bahasa Arab datang). Daftar dialek utama di Arab adalah sebagai berikut :

  1. - Dialek Mesir : Dipakai oleh sekitar 76 juta rakyat Mesir.
  2. - Dialek Maghribi : Dipakai oleh sekitar 20 juta rakyat Afrika Utara
  3. - Dialek Levantine : Disebut juga Dialek Syam. Dipakai di Syria, Palestina, Lebanon dan Gereja Maronit Siprus.
  4. - Dialek Iraq : Mempunyai perbedaan khusus, yaitu perbedaan dialek di utara dan selatan Iraq
  5. - Dialek Arab Timur : Dipakai di Oman, di Arab Saudi dan di Irak bagian Barat.
  6. - Dialek Teluk : Dipakai di daerah Teluk, yaitu di Qatar, Unu Emirat Arab dan Saudi Arabia.
Sementara beberapa dialek lainnya adalah:
  1. - Hassaaniya : Dipakai di Mauritania dan Sahara Barat
  2. - Dialek sudan : Dipakai di Sudan dan Chad
  3. - Dialek Hijazi : Dipakai di daerah barat dan utara Arab Saudi dan timur Yordania
  4. - Dialek Najd : Dipakai di Najd, Arab Saudi
  5. - Dialek Yamani : Dipakai di Yaman
  6. - Dialek Andalus : Dipakai di Andalus sampai abad ke-17
  7. - Dialek sisilia : Dipakai di Sisilia 

Huruf Hijaiyah dan Bacaan Latinnya

Huruf Hijaiyah dan cara pengucapan
Huruf Hijaiyah dan cara pengucapan

Lafal huruf hijaiyah : 

- Vokal
Bahasa Arab memiliki tiga abjad vokal, yaitu: A, I, U.

- Konsonan
Pada konsonan tidak berbeda jauh dengan bahasa latin. Pada zaman Rasulallah dulu, huruf Hijaiyah belum memakai tanda-tanda apapun. Para khalifah pada masa itu pun memberikan inspirasi kepada salah seorang sahabat Nabi yaitu Ali bin Abi Thalib, yang menjadi khalifah pada waktu itu bernama Abul-Aswad as-Dualy untuk membuat tanda baca (Nuqathu I‟rab) yang berupa tanda titik. 

Adapun yang pertama kali membuat Tanda Titik untuk membedakan huruf-huruf yang sama karakternya (nuqathu hart) adalah Nasr bin Ashim (W. 89 H) atas permintaan Hajjaj bin Yusuf as-Tsaqafy, salah seorang gubernur pada masa Dinasti Daulah Umayyah (40-95 H). Sedangkan yang pertama kali menggunakan tanda Fathah, Kasrah,  Dhammah, Sukun, dan Tasydid seperti yang kita kenal sekarang adalah al-Khalil bin Ahmad al-Farahidy (170 H) pada abad ke II H. 

Kemudian pada masa Khalifah Al-Makmun, para ulama selanjutnya berijtihad untuk semakin mempermudah orang untuk membaca dan menghafal hijaiyah khususnya bagi orang selain arab dengan menciptakan tanda-tanda baca tajwid. Semua tanda baca ini selain untuk membedakan huruf Hijaiyah satu dengan yang lainnya, ini juga untuk mempermudah kita umat Islam agar dapat lancar membaca Al Quran. Sebagaimana mereka juga membuat tanda Lingkaran Bulat sebagai pemisah ayat dan mencantumkan nomor ayat, tanda-tanda waqaf (berhenti membaca), ibtida (memulai membaca), menerangkan identitas surah di awal setiap surah yang terdiri dari nama, tempat turun, jumlah ayat, dan jumlah „ain. Tanda-tanda lain yang dibubuhkan pada tulisan Al Quran adalah Tajzi‟ yaitu tanda pemisah antara satu Juz dengan yang lainnya berupa kata Juz dan diikuti dengan penomorannya (misalnya, al-Juz-utsalisu: untuk juz 3) dan tanda untuk menunjukkan isi yang berupa seperempat, seperlima, sepersepuluh, setengah Juz dan Juz itu sendiri.

Huruf hijaiyah pada saat sekarang ini sudah banyak mengalami kemajuan, dari desain hurufnya pun sudah banyak variasi. Ini dapat dilihat dari karya seni seperti Kaligrafi yang memperindah huruf hijaiyah ini. Bahkan dari kumpulan-kumpulan huruf ini dapat terbentuk suatu benda atau sebuah tulisan lain.





Tuesday, May 14, 2019

Rekomendasi Aplikasi Playstore Agar Puasmu semakin Berfaedah

Bulan ramdhan merupakan bulan dengan penuh hikmah, segala amal ibadah dilipatgandakan pahalanya bahkan tidurnya seorang yang berpuasa pun mendapat pahala.



Dizaman kekinian, kita tak bisa lepas dari HP, coba pikirkan berapa jam dalam sehari HP ada genggaman kamu?. Berjam-jam bukan?.

Nah bagi kamu yg gak bisa lepas dari gadget namun ingin tetap mendapatkan berkahnya bulan Ramadhan, install 6 jenis aplikasi berfaedah di playstore maupun itunes berikut ini:

1. Aplikasi Al-Quran

Tadarus Al-Quran merupakan salah satu amal ibadah dibulan Ramadhan yg dianjurkan. Pahalanya sungguh berlipat ganda.

Kamu yg tak bisa lepas dari hp, bisa meng-instal aplikasi alquran ini secara gratis dan membacanya sembari bermain HP.

2. Aplikasi asisten muslim

Aplikasi  ini merupkan aplikasi yg memiliki fitur layaknya seorang asisten pribadi. Fitur-fitur muslim asisten seperti pengingat waktu shalat, penunjuk arah kiblat, pencarian masjid terdekat, bacaan zikir, bacaan shalawat dan tasbih. Aplikasi yg sangat berfaedah bukan?

3. Aplikasi belajar mengaji

Aplikasi belajar mengaji tak hanya cocok bagi anak-anak,  namun juga bagi orang dewasa yg ngaji-nya belum lancar atau belum bisa sama sekali. Aplikasi ini tentunya sangat bermanfaat untuk kamu. Semoga dibulan suci ini menjadi langkah besar kamu supaya lancar mengaji lewat genggaman tangan.
4. Aplikasi belajar salat

Salat merupakan tiang agama. Namun tidak sedikit orang yg masih belum paham salat itu. Terlebih lagi dibulan Ramadhan ini, salat merupakan salah satu amal ibadah yg memiliki nilai pahala yg besar. Mulai dari yg wajib 5 waktu dan yg sunnah seperti sholat tarawih.

Pelajaran salat mulai bacaan, urutan gerakan, hingga doa dapat kamu dapatkan dari jenis aplikasi ini. Tentunya, Momentum Ramadhan akan semakin berfaedah.

Friday, August 17, 2018

Maulid Nabi Muhammad Bid'ah? , Begini Penjelannya Maulid perspektif Al-Qur'an dan Sunnah

Maulid Nabi Muhammad Bid'ah? ,pertanyaan ini seringkali terdengar di telinga kita. Dari dulu hingga sekarang bahkan untuk masa yang mendatang pendapat mengenai maulid Nabi apakah bid'ahatau bukan masih menjadi pertanyaanumum yang sering terjadi. Begini Penjelannya Maulid perspektif Al-Qur'an dan Sunnah seperti yag dikutip dari NU Online : 

Maulid Nabi Muhammad

Maulid Nabi Muhammad Bid'ah?


 Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW adalah acara rutin yang dilaksanakan oleh mayoritas kaum muslimin untuk mengingat, mengahayati dan memuliakan kelahiran Rasulullah. Menurut catatan Sayyid al-Bakri, pelopor pertama kegiatan maulid adalah al-Mudzhaffar Abu Sa`id, seorang raja di daerah Irbil, Baghdad. Peringatan maulid pada saat itu dilakukan oleh masyarakat dari berbagai kalangan dengan berkumpul di suatu tempat. Mereka bersama-sama membaca ayat-ayat Al-Qur’an, membaca sejarah ringkas kehidupan dan perjuangan Rasulullah, melantuntan shalawat dan syair-syair kepada Rasulullah serta diisi pula dengan ceramah agama. [al-Bakri bin Muhammad Syatho, I`anah at-Thalibin, Juz II, hal 364]

Peringatan maulid Nabi seperti gambaran di atas tidak pernah terjadi pada masa Rasulullah maupun sahabat. Karena alasan inilah, sebagian kaum muslimin tidak mau merayakan maulid Nabi, bahkan mengklaim bid`ah pelaku perayaan maulid. Menurut kelompok ini seandainya perayaan maulid memang termasuk amal shaleh yang dianjurkan agama, mestinya generasi salaf lebih peka, mengerti dan juga menyelenggarakannya. [Ibn Taimiyah, Fatawa Kubra, Juz IV, hal 414].

Oleh karena itulah, penting kiranya untuk memperjelas hakikat perayaan maulid, dalil-dalil yang membolehkan dan tanggapan terhadap yang membid`ahkan.

Penjelannya Maulid perspektif Al-Qur'an dan Sunnah


Bukan Bid`ah yang Dilarang

Telah banyak terjadi kesalahan dalam memahami hadits Nabi tentang masalah bid`ah dengan mengatakan bahwa setiap perbuatan yang belum pernah dilakukan pada masa Rasulullah adalah perbuatan bid`ah yang sesat dan pelakunya akan dimasukkan ke dalam neraka dengan berlandaskan pada hadist berikut ini,


وإيَّاكم ومحدثات الأمور؛ فإنَّ كلَّ محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة

Artinya: Berhati-hatilah kalian dari sesuatu yang baru, karena setiap hal yang baru adalah bid`ah dan setipa bid`ah adalah sesat”. [HR. Ahmad No 17184].

Pemahaman Hadits ini bisa salah apabila tidak dikaitkan dengan Hadits yang lain, yaitu,

من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد

Artinya:Siapa saja yang membuat sesuatu yang baru dalam masalah kami ini, yang tidak bersumber darinya, maka dia ditolak. [HR al-Bukhori No 2697]

Ulama menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan أمرنا dalam hadits di atas adalah urusan agama, bukan urusan duniawi, karena kreasi dalam masalah dunia diperbolehkan selama tidak bertentangan dengan syariat. Sedangkan kreasi apapun dalam masalah agama adalah tidak diperbolehkan. [Yusuf al-Qaradhawi, Bid`ah dalam Agama, hal 177]

Dengan demikian, maka makna hadits di atas adalah sebagai berikut,

“Barang siapa berkereasi dengan memasukkan sesuatu yang sesungguhnya bukan agama, lalu diagamakan, maka sesuatu itu merupakan hal yang ditolak”

Dapat dipahami bahwa bid`ah yang dhalalah (sesat) dan yang mardudah (yang tertolak) adalah bid`ah diniyah. Namun banyak orang yang tidak bisa membedakan antara amaliyah keagamaan dan instrumen keagamaan. Sama halnya dengan orang yang tidak memahami format dan isi, sarana dan tujuan. Akibat ketidakpahamannya, maka dikatakan bahwa perayaan maulid Nabi sesat, membaca Al-Qur’an bersama-sama sesat dan seterusnya. Padahal perayaan maulid hanyalah merupakan format, sedangkan hakikatnya adalah bershalawat, membaca sejarah perjuangan Rasulullah, melantunkan ayat Al-Qur’an, berdoa bersama dan kadang diisi dengan ceramah agama yang mana perbuatan-perbuatan semacam ini sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an maupun Hadits.

Dan lafadz كل pada hadits tentang bid`ah di atas adalah lafadz umum yang ditakhsis. Dalam Al-Qur’an juga ditemukan beberapa lafadz كل yang keumumannya di takhsis. Salah satu contohnya adalah ayat 30 Surat al-Anbiya`:

وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَي

Artinya:  Dan kami jadikan segala sesuatu yang hidup itu dari air. (QS al-Anbiya': 30)

Kata segala sesuatu pada ayat ini tidak dapat diartikan bahwa semua benda yang ada di dunia ini tecipta dari air, tetapi harus diartikan sebagian benda yang ada di bumi ini tercipta dari air. Sebab ada benda-benda lain yang diciptakan tidak dari air, namun dari api, sebagaimana firman Allah dalam Surat ar-Rahman ayat 15:

وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَار

Artinya: Dan Allah menciptakan jin dari percikan api yang menyala.

Oleh karena itulah, tidak semua bid`ah dihukumi sesat dan pelakunya masuk neraka. Bid`ah yang sesat adalah bid`ah diniyah, yaitu meng-agamakan sesuatu yang bukan agama. Adapun perayaan maulid Nabi tidaklah termasuk bid`ah yang sesat dan dilarang karena yang baru hanyalah format dan instrumennya.

Berkenaan dengan hukum perayaan maulid, As-Suyuthi dalam al-Hawi lil Fatawi menyebutkan redaksi sebagai berikut:

أَصْلُ عَمَلِ الْمَوْلِدِ بِدْعَةٌ لَمْ تُنْقَلْ عَنِ السَّلَفِ الصَّالِحِ مِنَ الْقُرُوْنِ الثَّلاَثَةِ، وَلكِنَّهَا مَعَ ذلِكَ قَدْ اشْتَمَلَتْ عَلَى مَحَاسِنَ وَضِدِّهَا، فَمَنْ تَحَرَّى فِيْ عَمَلِهَا الْمَحَاسِنَ وَتَجَنَّبَ ضِدَّهَا كَانَتْ بِدْعَةً حَسَنَةً" وَقَالَ: "وَقَدْ ظَهَرَ لِيْ تَخْرِيْجُهَا عَلَى أَصْلٍ ثَابِتٍ.

“Hukum Asal peringatan maulid adalah bid’ah yang belum pernah dinukil dari kaum Salaf saleh yang hidup pada tiga abad pertama, tetapi demikian peringatan maulid mengandung kebaikan dan lawannya, jadi barangsiapa dalam peringatan maulid berusaha melakukan hal-hal yang baik saja dan menjauhi lawannya (hal-hal yang buruk), maka itu adalah bid’ah hasanah”. Al-Hafizh Ibn Hajar juga mengatakan: “Dan telah nyata bagiku dasar pengambilan peringatan Maulid di atas dalil yang tsabit (Shahih)”.

Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani, mengatakan:

وَالْحَاصِلُ اَنّ الْاِجْتِمَاعَ لِاَجْلِ الْمَوْلِدِ النَّبَوِيِّ اَمْرٌ عَادِيٌّ وَلَكِنَّهُ مِنَ الْعَادَاتِ الْخَيْرَةِ الصَّالِحَةِ الَّتِي تَشْتَمِلُ عَلَي مَنَافِعَ كَثِيْرَةٍ وَفَوَائِدَ تَعُوْدُ عَلَي النَّاسِ بِفَضْلٍ وَفِيْرٍ لِاَنَّهَا مَطْلُوْبَةٌ شَرْعًا بِاَفْرِادِهَا.

Artinya: Bahwa sesungguhnya mengadakan Maulid Nabi Saw merupakan suatu tradisi dari tradisi-tradisi yang baik, yang mengandung banyak manfaat dan faidah yang kembali kepada manusia, sebab adanya karunia yang besar. Oleh karena itu dianjurkan dalam syara’ dengan serangkaian pelaksanaannya. [Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki, Mafahim Yajibu An-Tushahha, hal. 340]

Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa perayaan maulid Nabi hanya formatnya yang baru, sedangkan isinya merupakan ibadah-ibadah yang telah diatur dalam Al-Qur’an maupun Hadits. Oleh karena itulah, banyak ulama yang mengatakan bahwa perayaan maulid Nabi adalah bid`ah hasanah dan pelakunya mendapatkan pahala.

Dalil-dalil Syar`i Perayaan Maulid Nabi

Di antara dalil perayaan maulid Nabi Muhammad menurut sebagian Ulama` adalah firman Allah:

قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ

Artinya: “Katakanlah, dengan anugerah Allah dan rahmatNya (Nabi Muhammad Saw) hendaklah mereka menyambut dengan senang gembira.” (QS.Yunus: 58)

Ayat ini menganjurkan kepada umat Islam agar menyambut gembira anugerah dan rahmat Allah. Terjadi perbedaan pendapat diantara ulama dalam menafsiri الفضل dan الرحمة. Ada yang menafsiri kedua lafadz itu dengan Al-Qur’an dan ada pula yang memberikan penafsiran yang berbeda.

Abu Syaikh meriwayatkan dari Ibnu Abbas RA bahwa yang dimaksud dengan الفضل adalah ilmu, sedangkan الرحمة adalah Nabi Muhammad SAW. Pendapat yang masyhur yang menerangkan arti الرحمة dengan Nabi SAW ialah karena adanya isyarat firman Allah SWT yaitu,

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

Artinya: “Kami tidak mengutus engkau melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam. (QS. Al-Ambiya’:107).”[Abil Fadhol Syihabuddin Al-Alusy, Ruhul Ma’ani, Juz 11, hal. 186]

Menurut Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani Bergembira dengan adanya Nabi Muhammad SAW ialah dianjurkan berdasarkan firman Allah SWT pada surat Yunus ayat 58 di atas. [Sayyid Muhammad Al-Maliki Al-Hasani, Ikhraj wa Ta’liq Fi Mukhtashar Sirah An-Nabawiyah, hal 6-7]

Dalam kitab Fathul Bari karangan al- Hafidz Ibnu Hajar al-Asqolani diceritakan bahwa Abu Lahab mendapatkan keringanan siksa tiap hari senin karena dia gembira atas kelahiran Rasulullah. Ini membuktikan bahwa bergembira dengan kelahiran Rasulullah memberikan manfaat yang sangat besar, bahkan orang kafirpun dapat merasakannya. [Ibnu hajar, Fathul Bari, Juz 11, hal 431]

Riwayat senada juga ditulis dalam beberapa kitab hadits di antaranya Shohih Bukhori, Sunan Baihaqi al-Kubra dan Syi`bul Iman. [Maktabah Syamilah, Shahih Bukhari, Juz 7, hal 9, Sunan Baihaqi al-Kubra, Juz 7, hal 9, Syi`bul Iman, Juz 1, hal 443].

Tuesday, August 11, 2015

SubhanAllah, Bayi Laki-Laki ini Lahir dengan Membawa Al-Quran

Maha suci Allah atas segala kuasaNya, itulah kata yang pantas atas kejadian Bayi Laki-Laki ini Lahir dengan Membawa Al-Quran ini. Bagaimana tidak, Kejadian ini sangatlah langka. Malahan, mungkin tidak pernah terjadi. Seorang bayi asal Nigeria lahir dengan membawa Alquran. Banyak yang terpana dibuatnya. Sang ibu yang memeluk agama Kristen langsung jadi muallaf.


Ya, ibu sang bayi yang bernama Kikelomo adalah seorang pemeluk agama kristen. Sehari-hari, dia bekerja sebagai ahli kecantikan. Lantaran kejadian langka ini, Kikelemo langsung masuk Islam. Dia tak ragu mengucapkan dua kalimat syahadat.

Setelah menjadi muslim, Kikelemo akhirnya mengganti namanya menjadi Sherifat. Tak lama berselang, sang ibu menggelar pengajian. Ulama Nigeria terkenal, Ustad Abdul Rahman Olanrewaju Ahmed, hadir di acara tersebut. Dan sang ibu, kemudian memberi nama anaknya Abdul Wahab Iyanda Aderemi Irawo.



Source : http://www.indopos.co.id/2015/08/subhanallah-bayi-ini-lahir-dengan-membawa-alquran.html

Friday, May 10, 2013

Lubang Hitam - Black Hole

Lubang Hitam - Black HoleLubang Hitam - Black Hole - Salah satu fenomena alam yang ditemukan pada abad ke- 20 tentang alam di luar angkasa adalah Lubang Hitam (Black Hole). Peristiwa ini terjadi terjafi ketika sebuah bintang yang telah menghabiskan seluruh bahan bakarnya ambruk hancur kedalam dirinya sendiri, dan ahirnya berubah menjadi sebuah lubang hitam dengan kerapatan tak terhingga dan jumlah volume nol serta medan magnet yang amat kuat. Kita tidak mampu melihat lubang hitam dengan teropong terkuat sekalipun, sebab tarikan gravitasi lubang hitam tersebut sedemikian kuatnya sedemikian kuatnya, sehingga tidak mampu melepaskan diri darinya. akan tettapi, peristiwa bintang yang runtuh seperti itu dapat diketahui dari dampak yang ditimbulkannya dari wilayah yang disekelilinnya. Dalam surat Al-Waqiah Allah mengarahkan perhatian kepada kita dengan bersumpah . dan sumpahnya itu berkaitan dengan letak bintang-bintang.
 
Artinya : Maka aku bersumpah dengan masa turunnya bagian-bagian Al-Quran. Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui. QS Al-Waqiah 75-76

Istilah lubang hitam pertama kali dikemukakan oleh seorang fisikawan Amerika, John wheeler, pada tahun 1969. Pada mulanya, kita beranggapan bahwa kita dapat melihat semua bintang. Akan tetapi, belakangan diketahui bahwa ada bintang-bintang diruang angkasa yang cahayanya tidak dapat kita lihat, sebab cahaya bintang-bintang yang runtuh itu lenyap. Cahaya tidak bisa meloloskan dari sebuah lubang hitam (black hole) disebabkan lubang itu merupakan massa berkerapatan tinggi. didalam sebuah ruang yang kecil.

Gravitasi raksasanya bahkan mampu menangkap partikel-partikel tercepat, seperti foton (partikel cahaya). Misalnya, tahap ahir daridari sebuah bintang biasa, yang berukuran tiga kali massa Matahari, berahir setelah nyala apinya padam dan mengalami keruntuhannya sebagai sebuah lubang hitam (black Hole) bergaris tengah hanya 20 Km (12,5 mil).

Lubang hitam Black Hole) berwarna "hitam", berarti tetutup dari pengamatan langsung, itulah sebabnya, keberadaan lubang hitam ini diketahui secara tidak langsung, melalui daya hisap raksasa gaya grafitasinya terhadap benda-benda langit lainnya. Selain gambaran tentang Hari perhitungan, ayat dibawah ini juga mungkin merujuk pada penemuan ilmiah tentang lubang hitam ini :

Artinya : Maka apabila bintang-bintang telah dihapuskan , Al-Mursalat 8.

Selain itu, bintang-bintang bermassa besar juga menyebabkan terbentuknya lekukan-lekukan yang dapat ditemukan diruang angkasa. Namun lubang hitam tidak hanya menimbulkan lekukan-lekukan diruang angkasa tetapi juga membuat lubang hitam (black Hole) didalamnya. Itulah mengapa bintang-bintang runtuh ini dikenal sebagai lubang hitam (black Hole). Kenyataan ini mungkin dipaparkan di dalam ayat tentang bintang-bintang, dan ini adalah satu bahasan penting lain yang menunjukkan bahwa Al-Quran adalah firman Alllah ta'ala.

Sunday, April 28, 2013

Jenis Kelamin Bayi

jenis kelamin bayi
Jenis+Kelamin+Bayi

Jenis Kelamin Bayi - Kromosom yang membawa sifat-sifat kelelakian adalah kromosom Y, sedangkan kromosom berisi sifat-sifat kewanitaan adalah kromosom X. Di dalam sel telur ibu hanya dijumpai kromosom X, yang menentukan sifat-sifat kewanitaan. Di dalam air mani ayah, terdapat sperma-sperma yang berisi kromosom X atau kromosom Y saja. Jadi, jenis kelamin bayi bergantung pada jenis kromosom kelamin pada sperma yang membuahi sel telur, apakah X atau Y. Dengan kata lain, sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut, penentu jenis kelamin bayi adalah air mani, yang berasal dari ayah. Pengetahuan tentang hal ini, yang tak mungkin dapat diketahui di masa Al Qur'an diturunkan, adalah bukti akan kenyataan bahwa Al Qur'an adalah kalam Allah. 

Hingga baru-baru ini, diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh sel-sel ibu. Atau setidaknya, dipercaya bahwa jenis kelamin ini ditentukan secara bersama oleh sel-sel lelaki dan perempuan. Namun kita diberitahu informasi yang berbeda dalam Al Qur'an, yang menyatakan bahwa jenis kelamin bayi laki-laki atau perempuan diciptakan "dari air mani apabila dipancarkan".

"Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan." (Al Qur'an, 53:45-46)

Cabang-cabang ilmu pengetahuan yang berkembang seperti genetika dan biologi molekuler telah membenarkan secara ilmiah ketepatan informasi yang diberikan Al Qur'an ini. Kini diketahui bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh sel-sel sperma dari tubuh pria, dan bahwa wanita tidak berperan dalam proses penentuan jenis kelamin ini.

Kromosom adalah unsur utama dalam penentuan jenis kelamin. Dua dari 46 kromosom yang menentukan bentuk seorang manusia diketahui sebagai kromosom kelamin. Dua kromosom ini disebut "XY" pada pria, dan "XX" pada wanita. Penamaan ini didasarkan pada bentuk kromosom tersebut yang menyerupai bentuk huruf-huruf ini. Kromosom Y membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kewanitaan.

Pembentukan seorang manusia baru berawal dari penggabungan silang salah satu dari kromosom ini, yang pada pria dan wanita ada dalam keadaan berpasangan. Pada wanita, kedua bagian sel kelamin, yang membelah menjadi dua selama peristiwa ovulasi, membawa kromosom X. Sebaliknya, sel kelamin seorang pria menghasilkan dua sel sperma yang berbeda, satu berisi kromosom X, dan yang lainnya berisi kromosom Y. Jika satu sel telur berkromosom X dari wanita ini bergabung dengan sperma yang membawa kromosom Y, maka jenis kelamin bayi yang akan lahir berjenis kelamin pria.

Dengan kata lain, jenis kelamin bayi ditentukan oleh jenis kromosom mana dari pria yang bergabung dengan sel telur wanita.

Tak satu pun informasi ini dapat diketahui hingga ditemukannya ilmu genetika pada abad ke-20. Bahkan di banyak masyarakat, diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh pihak wanita. Inilah mengapa kaum wanita dipersalahkan ketika mereka melahirkan bayi perempuan.

Namun, tiga belas abad sebelum penemuan gen manusia, Al Qur'an telah mengungkapkan informasi yang menghapuskan keyakinan takhayul ini, dan menyatakan bahwa wanita bukanlah penentu jenis kelamin bayi, akan tetapi air mani dari pria.

Harun Yahya Internasional 2004. 
harunyahya dot com 

Friday, April 12, 2013

Keajaiban Al-Quran; Bentuk Bulat Planet Bumi

Al Qur'an adalah firman Allah yang di dalamnya terkandung banyak sekali sisi keajaiban yang membuktikan fakta ini. Salah satunya adalah fakta bahwa sejumlah kebenaran ilmiah yang hanya mampu kita ungkap dengan teknologi abad ke-20 ternyata telah dinyatakan Al Qur'an sekitar 1400 tahun lalu. Tetapi, Al Qur'an tentu saja bukanlah kitab ilmu pengetahuan. Namun, dalam sejumlah ayatnya terdapat banyak fakta ilmiah yang dinyatakan secara sangat akurat dan benar yang baru dapat ditemukan dengan teknologi abad ke-20. Fakta-fakta ini belum dapat diketahui di masa Al Qur'an diwahyukan, dan ini semakin membuktikan bahwa Al Qur'an adalah firman Allah.

Bentuk Bulat Planet Bumi

Bentuk Bulat Planet Bumi
Bentuk Bulat Planet Bumi



"Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam..." (Al Qur'an, 39:5) 

Dalam Al Qur'an, kata-kata yang digunakan untuk menjelaskan tentang alam semesta sungguh sangat penting. Kata Arab yang diterjemahkan sebagai "menutupkan" dalam ayat di atas adalah "takwir". Dalam kamus bahasa Arab, misalnya, kata ini digunakan untuk menggambarkan pekerjaan membungkus atau menutup sesuatu di atas yang lain secara melingkar, sebagaimana surban dipakaikan pada kepala.

Keterangan yang disebut dalam ayat tersebut tentang siang dan malam yang saling menutup satu sama lain berisi keterangan yang tepat mengenai bentuk bumi. Pernyataan ini hanya benar jika bumi berbentuk bulat. Ini berarti bahwa dalam Al Qur'an, yang telah diturunkan di abad ke-7, telah diisyaratkan tentang bentuk planet bumi yang bulat.

Namun perlu diingat bahwa ilmu astronomi kala itu memahami bumi secara berbeda. Di masa itu, bumi diyakini berbentuk bidang datar, dan semua perhitungan serta penjelasan ilmiah didasarkan pada keyakinan ini. Sebaliknya, ayat-ayat Al Qur'an berisi informasi yang hanya mampu kita pahami dalam satu abad terakhir. Oleh karena Al Qur'an adalah firman Allah, maka tidak mengherankan jika kata-kata yang tepat digunakan dalam ayat-ayatnya ketika menjelaskan jagat raya.