MEMAHAMI SPIRITUALITAS DOA DAN DAMPAK PENYEMBUHAN

    Doa memiliki andil yang sangat besar dalam membentuk ketenangan jiwa. Ia memperkuata tali jalinan antara Allah dan hambaNya. "doa adalah inti ibadah", demikian sabda Rasulullah Saw.

    Diantara etika berdoa, sebagaimana yang ditulis oleh Prof.Dr. Nasaruddin Umar dalam bukunya 40 Seni Hisup Bahagia, doa sebaiknya dilakukan menghadap kiblat sambil mengangkat dua tangan. Lalu sete;ah selesai berdoa usapkan kedua telapak tangan kemuka.

   Tentang etika doa seperti ini, Imam al-Ghazali dalam kitabnya ihyaulumuddin, memberikan penjelasan. menurutnya dalam telapak tangan terdapat suatu energi yang dapat di transver ke muka kita. Masih dengan hubungan energi yang ada di telapak tangan, dalam sebuah hadis dikatakan bahwa ditelapak tangan mengandung suatu energi. Makanya, jika seorang anak menangis, lalu ibu mengusap-usapkan telapak tangannya, sang anak akan berhenti menangis. Karenanya, bersegeralah memanjatkan doa kepada-Nya, baik ketika hati dalam keadaan senang atau susah. Dan, jangan lupa, usapkan kedua telapak tangan sesudahnya ke muka.

   Tahukah anta ? di dunia Barat, khususnya para ahli kedokteran dan peneliti ke agamaan, kini sedang berusaha keras membuktikan bahwa berdoa memiliki dampak besar bagi penyembuhan. Berdoa secara teratur disinyalir meningkatkan mutu kesehatan dan mempercepat penyembuhan. Mereka yang secara teratur berdoa dan bersembahyang, lebih jarang terkena serangan kanker, serangan jantung dan tekanan darah tinggi.

    tentu saja tesis ini harus dibuktikan lebih jauh lagi, sebab banyak pro kontra mengenai pendapat ini. Namun penelitian di California menemukan bahwa orang yang taat beribadah hidup 7 tahun lebih panjang dari pada orang rata-rata.

    Prof.Harold Koeing pendiri pusat pengkajian religiusitas dan kesehatan di UNiversitas Duke di North Carolina AS, sebetulnya fenomena ini dapat diterangkan secara ilmiah. Barangsiapa yang menerima penuh, Tuhan sebagai pengendali nasibnya, maka ia akan merasa lebih tenang, tidak dikejar stress dan lebih terikat secara sosial.

    dengan perasaan semacam itu, pemeluk Agama yang taat, dengan sebdirinya menjauhkan diri dari alkohol, narkotika, praktek seksual yang menyimpang, serta kejahatan yang merusak kesehatan.