Tuesday, October 1, 2019

Bacaan Doa Iftitah : Arab, Latin dan Terjemahannya

Doa Iftitah - Teringat waktu kecil, di sore hari saat mengaji kita diajarkan berbagai bacaan dalam shalat, salah satunya yaitu doa iftitah. Bagi yang mengaji, sedari kecil kita ditempa untuk selalu Ingat dan menunaikan ibadah shalat.

shalat
doa iftitah dibaca sesudah takbiratul ihram.

Daftar isi artikel :


4. Syarat Membaca Doa Iftitah

Pengertian Doa Iftitah


Doa iftitah sesuai sunnah ialah bacaan yang dilakukan sesudah takbiratul ikhram, dan sebelum membaca surat alfatihah...

...doa iftitah sendiri termasuk dalam bacaan sunnah Hai'ah didalam shalat,,,

sama-sama kita ketahui, mengulang ngaji kecil kita dahulu, bahwa bacaan didalam shalat itu terbagai menjadi 3 macam, yakni :

1. Bacaan Wajib, yakni bacaan yang harus dilakukan (diucapkan) dalam shalat, kalau ditinggalkan maka salat tidak sah.

2. Sunnah Ab'ad, Bacaan doa dalam shalat yang jika ditinggalkan, disunnahkan untuk sujud sahwi, seperti doa qunut subuh.

3. Sunnah Hai'ah,,
...yaitu bacaan doa dalam shalat yang jika ditinggalkan tidak ada konsekuensinya, namun sebaiknya dilakukan untuk meningkatkan kualitas shalat.. Seperti Bacaan doa iftitah ini...

Bacaan Doa Iftitah

Bacaan Doa Iftitah : Arab, Latin


Mengenai bacaan doa iftitah ini, terdapat beberapa ragam bentuknya, sebagaimana yang rasulullah baca semasa hidupnya...

Tak heran, kenapa dalam penerapannya banyak yang berbeda-beda...

...ada yang membaca doa iftitah pendek, ada juga yang panjang...

Dalam kitab Sulubus salam syarah Bulughul Maram dijelaskan ada beberapa versi bacaan doa iftitah sesuai hadits Nabi SAW, diantaranya yaitu :

1. riwayat dari Ali Bin Abi Thalib, bahwa Rasulullah setiap kali shalat selalu membaca doa ini:

وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمآوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ، إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ، لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ. اللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَنْتَ رَبِّيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَظَلَمْتُ نَفْسِيْ وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ذُنُوْبِي جَمِيْعًا إِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ، وَاهْدِنِيْ لِأَحْسَنِ الْأَخْلاَقِ لاَ يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لاَ يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ، لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِي يَدَيْكَ وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ، أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ، تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

2. hadits riwayat Abu Hurairah, bahwa setelah Rasulullah takbiratul ihram, beliau berhenti sejenak sebelum membaca ayat alquran, lalu Abu Hurairah bertanya apa yang dibaca Rasulullah, beliau menjawab dengan membaca doa ini:

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِيْ وَبيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِكِ وَالْمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِيْ مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ

3. adalah riwayat Khalifah Umar Bin Khattab, beliau berdoa
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلاَ إِلَهَ غَيْرُكَ


Bacaan Doa Iftitah Arab

Dan dalam Nihâyah al-Zain karangan Muhammad Nawawi bin Umar al-Bantani, berikut ini bacaan doa iftitah :
اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً
. إِنِّىْ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Bacaan Doa Iftitah Latin

Allâhu Akbar kabîra wal hamdu lillâhi katsîra, wa subhânallâhi bukratan wa ashîla.
Innî wajjahtu wajhiya lilladzî fatharas samâwâti wal ardha hanîfan muslimaw wa mâ ana minal mushrikîn.
Inna shalâtî wa nusukî wa mahyâya wa mamâtî lillâhi Rabbil ‘âlamîn.
Lâ syariikalahu wa bidzâlika umirtu wa ana minal muslimîn.

Terjemah Doa Iftifah

“Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagi-Nya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim).”

Syarat-Syarat Membaca Doa Iftitah : 

Terahir, demi melengkapi Coretan mengenai doa iftitah ini, maka perlu dibahas mengenai syarat apa saja yang harus dipenuhi untuk membaca doa iftifah...

Doa iftitah menjadi sunnah itu kalau memiliki 4 syarat yang harus dipenuhi, kalau diantara syarat ini tidak terpenuhi, maka kesunnahan membaca iftitah pun menjadi gugur. yaitu :

1. Shalat yang dikerjakan bukan shalat jenazah. shalat jenazah ghaib sekalipun.

2. Waktu shalat masih lapang atau cukup. Dalam artian, jika waktu shalat sempit alias mepet, dengan membaca iftitah tidak terpenuhinya waktu shalat, maka membaca iftitah tidak diperbolehkan.

3. Saat shalat menjadi makmum, tidak khawatir ketinggalan membaca surat al-fatihah jika membaca doa iftitah.

4.Saat menjadi makmum, ia tidak menjumpai imam di selain posisi berdiri. Jika ia menjadi makmum masbuq dan menjumpai imam di selain posisi berdiri semisal ruku’, sujud dsb, maka tidak disunnahkan membaca doa iftitah, akan tetapi ia langsung menyusul ke posisi imam. (Muhammad bin Umar bin Ali Nawawi Banten, Nihâyatuz Zain, Songqopuro Indonesia, al-Haramain, cetakan pertama, halaman 62)

Di samping itu, yang perlu diperhatikan adalah, hendaknya seseorang setelah takbiratul ihram langsung membaca doa iftitah. Sebab, jika sebelum membaca doa iftitah, ia membaca bacaan-bacaan yang lain semisal ta’awudz, basmalah atau yang lainnya, baik sengaja ataupun lupa, maka kesunnahan membaca doa iftitah menjadi hilang sia-sia. Syekh an-Nawawi berkata,

“Kesunnahan doa iftitah menjadi hilang sebab membaca perkara-perkara setelahnya (seperti ta’awudz dan basmalah).” 

Sumber : (Muhammad bin Umar bin Ali Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, Songqopuro Indonesia, al-Haramain, cetakan pertama, halaman 62) via NUonline.

Demikian pembahasan mengenai Bacaan Doa Iftitah : Arab, Latin dan Terjemahannya pada kali ini, semoga bermanfaat. dan jangan lupa baca artikel lainnya mengenai Islam, diataranya yaitu artikel Sifat Wudhu Yang Sempurna

Terimakasih.. 
 Wallahu a’lam bi shawab.
(Muhammad Ridwan)

Ada baiknya jika anda mau meninggalkan kritik dan saran, Demi meningkatkan Blog ini. Namun jangan pernah untuk mencoba meninggalkan jejak spam anda disini.
EmoticonEmoticon