Berbicara mengenai mukjizat al-quran, saya sebagai orang belum paham dan masih dalam tahap belajar hanya bisa menyampaikan apa-apa yang saya dapat. Jadi sekiranya tulisan saya ini masih banyak kekurangan atau pernah di publish melalui media lain jadi mohon maaf ya. :)
Al-Quran, Sejak diturunkan hingga sekarang selalu mendapat tantangan dan menjadi bahan yang tidak kering dibahas manusia, baik muslim ataupun kafir. Jika tantangan yang dihadapi oleh nabi-nabi terdahulu dianggap telah selesai dengan kehadiran nabi terkhir Muhammad SAW, maka dalam statusnya sebagai kitab suci terakhir dari bagi umat terakhir (Islam), maka Al-Quran akan senantiasa mendapat tantangan. Akan tetapi Al-Quran dengan watak mukjizatnya akan selalu eksis dalam menjawab seluruh tantangan. Yuk kita bahas mukjizat Al-Quran itu :
Pengertian Mukjizat Al-Quran
Dengan makna yang sama, Quraish Shihab menjabarkan mukjizat sebagai istilah yang terambil dari kata أعجز yang berarti melemahkan atau menjadikan tidak mampu. Pelakunya yang melemahkan disebut mu’jiz dan bila kemampuannya melemahkan pihak lain amat menonjol sehingga mampu membungkam lawan, maka ia dinamakan معجزة. Tambahan ta’ marbuthah (ة) pada akhir kata itu mengandung makna mubalaghah (superlatif). Menurut Subhi Al-Shalih dan Muhammad Ali Ash Shabuni, I’jaz berarti lemah atau tidak mampu kepada yang lain. Ahmad von Denffer mengartikan I’jaz sebagai “yang melemahkan, yang meniadakan kekuatan, yang tak tertirukan, yang mustahil”.
Mukjizat: Suatu kejadian yang keluar dari kebiasaan, disertai dengan unsur tantangan, serta tidak akan dapat ditandingi, atau defenisi dari Quraish Shihab:
“suatu hal - atau peristiwa luar biasa yang terjadi melalui seseorang yang mengaku nabi sebagai bukti kenabiannya yang ditantangkan kepada yang ragu, untuk melakukan atau mendatangkan hAl-serupa, namun mereka tidak mampu melayani tantangan itu”Mukjizat sebagai kejadian luar biasa tidak dapat terjadi pada sembarang orang. Secara historis, mukjizat selalu menemukan momentnya sendiri berdasarkan kehendak Allah SWT. Quraish Shihab mengemukakan beberapa unsur yang menyertai mukjizat, yaitu:
1.Suatu peristiwa yang luar biasa;
2.terjadi atau dipaparkan oleh seorang yang mengaku nabi;
3.mengandung tantangan terhadap yang meragukan kenabian;
4.tantangan itu tidak mampu atau gagAl-dilayani.
Menurut Muhammad Ali Ash Shabuni mukjizat ada dua macam. pertama mukjizat yang bersifat materialistis-realistis, kedua mukjizat yang bersifat spiritual - realistik Al-Suyuthy juga membagi mukjizat kepada dua kelompok yaitu mukjizat hissiyah dan mikjizat aqliyyah. Mukjizat hissiyah berarti yang bisa ditangkap oleh panca indera manusia, mukjizat aqliyyah adalah mukjizat yang hanya bisa ditangkap oleh nalar manusia.
Kedua macam mukjizat ini diberikan kepada Nabi Muhammad, dan Al-Quran sendiri mengandung kedua bentuk mukjizat itu. Bahkan mukjizat ma’nawy (aqly) lebih besar porsinya disbanding mukjizat hissi. Quraish Shihab dengan menggunakan istilah yang berbeda juga membagi dua, pertama mukjizat yang bersifat materiAl-indrawi dan tidak kekal, kedua mukjizat immateriAl-logis dan dapat dibuktikan sepanjang masa. Mukjizat dalam bentuk yang pertama terjadi pada era kenabian sebelum Muhammad SAW, berlaku pada masa itu saja dan menyangkut hal-hAl-yang dapat dibuktikan panca indera. Mukjizat dalam bentuk yang kedua adalah pada masa Nabi Muhammad SAW, berlaku sampai akhir zaman.
Mukjizat Al-Quran (i'jaz al-quran)
Berdasarkan definisi teknis di atas dalam konteks kemukjizatan Al-Quran, I’jaz Al-Quran berarti mukjizat (bukti kebenaran) yang dimiliki atau yang terdapat dalam al-Quran. Atau dengan memakai istilah lainnya dengan menjadikan Al-Quran sebagai sebuah mukjizat, maka mukjizat Al-Quran berarti pemberitaan Al-Quran tentang kekuatan dan kebenaran dirinya yang tidak dapat ditandingi oleh manusia. Dengan kekuatan dan keistimewaan Al-Quran manusia bahkan cenderung membenarkan dan mengakui apa yang diinformasikan oleh Al-Quran. Dari segi ilmu pengetahuan, misalnya Abdul Majid bin Aziz Al-Zindani mengartikannya dengan pengakuan dan pembuktian ilmu eksperimentAl-terhadap informasi ilmiah yang dimuat dalam Al-Quran. Ketidaktertandingi dan ketidak tertiruan Al-Quran inilah yang disebut dengan I’jaz Al-Quran atau keajaiban Al-Quran.Demikian, semoga bermanfaat.
Ada baiknya jika anda mau meninggalkan kritik dan saran, Demi meningkatkan Blog ini. Namun jangan pernah untuk mencoba meninggalkan jejak spam anda disini.
EmoticonEmoticon