Monday, July 15, 2013

Zakat Fitrah

Tags


Zakat  Fitrah  merupakan suatu kewajiban yang difardhukan oleh Rasulullah – Shalallahu’alaihi wa sallam - ketika menjelang hari raya idul Fitrah di bulan Ramadhan. 
Abdullah bin Umar –radhiyallahu ‘anhuma- berkata:  

“Rasulullah –sallallahu alaihi wa sallam- mewajibkan zakat Fitrah  pada bulan  Ramadhan, kepada orang-orang muslim,  baik itu hamba sahaya, orang yang merdeka,  laki-laki, perempuan, muda
dan tua”. (muttafaqun ‘alaihi)

Dan Zakat Fitrah itu berupa 1 Sho’ ( + 2,5 kg atau 3 liter. Pent.)  makanan pokok yang biasa dikonsumsi oleh kalangan mereka. Abu Sa’id Al-Khudry  –rahimahullah berkata:  

“Ketika zaman  Rasulullah  dahulu, kami mengeluarkan zakat ketika menjelang Idul  Fitri  1 Sho’ makanan pokok, dan ketika itu makanan pokok kami adalah gandum, kismis, keju dan Kurma”. (Diriwayatkan oleh Imam Bukhori).

Dengan demikian zakat berupa uang tunai, permadani, pakaian, hewan ternak, perhiasan dan semisalnya tidak sah, karena hal itu bertentangan dengan  tuntunan  yang telah Rasulullah contohkan. Rasulullah  bersabda: barang siapa yang mengamalkan suatu amalan yang tidak ada contohnya dari kami maka amalan itu tertolak .(HR. Bukhari)

Dalam bahasa Arab  Roddun  sama dengan  Mardudun ‘alaihi yang berarti tertolak. Dan Jika ditimbang maka satu Sho’ itu sekitar dua kilo empat puluh gram gandum yang bagus. Begitulah kiranya 1 Sho’ Nabi yang telah beliau wajibkan kepada umatnya sebagai Zakat Fitrah. Zakat  Fitrah  itu wajib dikeluarkan sebelum Sholat Idul Fitrah,  utamanya  adalah pada hari idul  Fitrah  namun sebelum dilaksanakannya Sholat ‘Ied. Atau sehari atau dua hari sebelumnya saja. Dan tidak sah jika zakat itu ditunaikan setelah Sholat ied, sebagaimana  hadist  yang diriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas –radhiyallahu anhuma-

Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Zakat Fitrah  itu diwajibkan untuk membersihkan orang yang tengah berpuasa dari dosa perbuatan/perkataan yang sia-sia dan keji, dan makanan untuk orang-orang miskin, barang siapa yang menunaikannya sebelum Sholat ied maka  zakatnya sah  dan diterima, namun apabila zakat itu dikeluarkan setelah Sholat ied maka itu dihitung sebagai  sodaqoh  yang biasa.  (Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah).

Akan tetapi jika tidak mengetahuinya kecuali setelah hari raya ataupun dia berada disuatu tempat atau  negara  dan tidak dijumpai seseorang pun yang berhak untuk dizakati, maka dibolehkan menunaikannya setelah  sholat  ied sampai memungkinkan untuk membagikannya.

Waallahu a’lam. Sholawat serta salam tercurah atas nabi Muhammad dan keluarga serta para sahabatnya.(Zakat Fitrah)

Referensi : Islamhouse.com

3 komentar

This comment has been removed by the author.

Terimakasih kunjungan nya mas Abdul
di post zakat fitrah, salam kenal
happy blogging

This comment has been removed by the author.

Ada baiknya jika anda mau meninggalkan kritik dan saran, Demi meningkatkan Blog ini. Namun jangan pernah untuk mencoba meninggalkan jejak spam anda disini.
EmoticonEmoticon