Wednesday, October 2, 2019

Tata Cara Sebelum Tidur Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW

Tata Cara Sebelum Tidur  - Sebagai umat Islam, sudah sepatutnya bagi kita untuk meneladani sifat Nabi Muhammad SAW, melalui warisan yang beliau tinggalkan, yaitu Al-Quran dan Hadits.

Akhlaq nabi Muhammad SAW merupakan cerminan dan perwujudan dari apa yang terkandung dalam Al-Quran, mulai dalam hal beribadah, muamalah dan semua yangterkait dalam kehidupan manusia.

Salah satunya yaitu mengenai Cara Tidur Nabi, yang pada kesempatan kali ini kita akan membahas apa saja sih yang dilakukan Nabi Sebelum Tidur, untuk dapat kita contoh dalam kehidupan sehari-hari.

Daftar Isi Artikel Tata Cara Tidur Nabi :

Sifat dan sikap Nabi Muhammad terekam dalam hadits-hadits yang telah dibukukan oleh ulama kita terdahulu.

Hadits tersebutlah yang menjadi pedoman kita untuk meneladi sifat Beliau.

...Dan berikut ini kumpulan tata cara sebelum tidur yang dilakukan oleh Nabi :..

Tata Cara Sebelum Tidur Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW
Iluustrasi Tidur. Foto Pexels

Amalan dan Doa Sebelum Tidur Sesuai Sunnah Nabi

Adapun amalan sebelum tidur yang kami rangkum berikut ini kami ambil dari berbagai sumber di Internet, dari direktori hadits online dan karya ilmiah. dan masih banyak hadits lainnya yang membahas tentang tata cara yang dilakukan Nabi sebelum tidur. Jika hadits tersebut tidak kami masukkan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. mari kita berdiskusi melalui kolom komentar mengenai cara tidur Nabi ini.

1. Mencuci tangan sebelum tidur jika ada bekas lemak


حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا سُهَيْلُ بْنُ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه 
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ نَامَ وَفِي يَدِهِ غَمَرٌ وَلَمْ يَغْسِلْهُ فَأَصَابَهُ شَيْءٌ فَلَا يَلُومَنَّ إِلَّا نَفْسَهُ

Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Zuhair] telah menceritakan kepada kami [Suhail bin Abu Shalih] dari [Ayahnya] dari [Abu Hurairah] ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa tidur dan di tangannya terdapat lemak daging yang belum ia bersihkan kemudian mengenai sesuatu, maka janganlah ia mencela kecuali kepada dirinya sendiri!"

 غَمَرٌ maksudnya adalah kotoran atau lemak daging yang bisa menjadi penyebar virus penyakit. Ada juga yang mengatakan jika lemak atau kotoran yang menempel di tangan dapat membawa penyakit yang berasal dari jin, sehingga jika tidak dibersihkan akan menyebabkan penyakit ketika seseorang tidur.

2. Memakai Celak Sebelum Tidur


memakai-celak-sebelum-tidur
Hadits Memakai Celak Sebelum Tidur

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya, telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun Telah menceritakan kepada kami Abbad bin Manshur dari Ikrimah dari Ibnu Abbas ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya obat yang paling baik untuk kalian gunakan adalah Al Ladud dan As Sa'uth, bekam dan Al Masyiy. Dan sebaik-baik sesuatu yang dapat kalian gunakan untuk bercelak adalah Al Itsmid, sebab ia akan menajamkan pandangan dan menumbuhkan rambut." Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mempunyai celak yang beliau gunakan sebanyak tiga kali ketika hendak tidur pada kedua matanya.(HR. Tirmizi)

3. Tidak tidur sebelum isya dan bersegera tidur setelahnya

و حَدَّثَنَاه أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا سُوَيْدُ بْنُ عَمْرٍو الْكَلْبِيُّ عَنْ حَمَّادِ بْنِ سَلَمَةَ عَنْ سَيَّارِ بْنِ سَلَامَةَ أَبِي الْمِنْهَالِ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا بَرْزَةَ الْأَسْلَمِيَّ يَقُولُا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُؤَخِّرُ الْعِشَاءَ إِلَى ثُلُثِ اللَّيْلِ وَيَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَهَا وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا وَكَانَ يَقْرَأُ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ مِنْ الْمِائَةِ إِلَى السِّتِّينَ وَكَانَ يَنْصَرِفُ حِينَ يَعْرِفُ بَعْضُنَا وَجْهَ بَعْضٍ


Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Kuraib] telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin 'Amru Al Kalbi] dari [Hammad bin Salamah] dari [Sayyar bin Salamah Abu Al Minhal], katanya; aku menengar [Abu Barzah Al Aslami] berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengakhirkan shalat isya` hingga sepertiga malam, dan beliau tidak menyukai tidur sebelum isya` dan pembicaraan sesudahnya. Terkadang beliau membaca enampuluh hingga ayat dalam shalat shubuh, dan beliau beranjak ketika kami satu sama lain bisa mengenal wajahnya."
Menurut Ibnu H { ajar tidur sebelum isya‟ dapat mengakibatkan seseorang tertinggal untuk mengerjakan shalat isya‟, karena dikhawatirkan tidurnya terlalu lelap dan akhirnya meninggalkan waktu isya‟. Sedangkan berbincang-bincang sesudahnya bisa menyebabkan seseorang meninggalkan waktu qiyamullail (Shalat Tahajjud) atau waktu shalat subuh.

Namun, ada juga Hadits yang menyatakan bahwa Nabi pernah berbincang-bincang setelah isya‟.

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Mani' berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah dari Al A'masy dari Ibrahim dari Alqamah dari Umar bin Al Khaththab ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah berbincang-bincang dengan Abu Bakar dalam permasalahan kaum muslimin, sedang aku bersama keduanya." (HR. Tirmizi )
berselisih tentang hukum berbincang-bincang setelah shalat isya akhir. Sebagian mereka memakruhkan perbincangan setelah shalat isya, sedang sebagian yang lain memberi keringanan jika hal itu masih dalam koridor ilmu, atau keperluan yang penting. Dan kebanyakan hadits memberikan keringanan tersebut."

Telah diriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidak boleh berbincang-bincang kecuali bagi orang yang shalat atau musafir.

Al-Mubarokfuri berpendapat bahwa mereka berdalil dengan hadits yang menunjukkan rukhsah, dan mereka berkata: hadits Umar dan yang semakna dengannya menunjukkan tidak makruh begadang sesudah isya, jika untuk keperluan agama yang bersifat umum atau khusus,

Dan Hadis Abu Barzah dan yang semakna dengannya menunjukkan makruh. Cara menghimpun keduanya adalah dengan memaknakan hadits-hadits yang melarang untuk begadang yang bukan keperluan agama, dan bukan untuk keperluan yang mendesak

 4. Berwudhu sebelum tidur meskipun dalam keadaan junub

Berwudu sebelum tidur meskipun dalam keadaan junub
Hadits berwudhu sebelum tidur

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Al Mu'tamir ia berkata; Aku mendengar Manshur menceritakan dari Sa'd bin Ubaidah ia berkata; telah menceritakan kepadaku Al bara bin Azib ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku: "Jika engkau ingin tidur, maka berwudhulah seperti wudhumu untuk shalat. (HR. Abu Dawud)

An-Nawawi dalam syarah-nya berpendapat bahwa orang yang berwudhu sebelum tidur, dan jika ia masih dalam keadaan wudhu maka wudhu itu mencukupinya. Karena maksudnya adalah tidur dalam keadaan suci karena khawatir akan meninggal dunia pada malam itu, dan agar mimpinya lebih benar dan jauh dari gangguan syetan. Baca tentang sifat wudhu yang sempurna.

Berwudu sebelum tidur meskipun dalam keadaan junub
Berwudu sebelum tidur meskipun dalam keadaan junub

Artinya: Dari Ibnu Umar r.a, sesungguhnya Umar bin Khattab bertanya kepada Rasulullah Saw.: Bolehkah seseorang dari kita tidur sedang junub? Beliau bersabda: “Ya, jika salah seorang dari kalian sudah berwud{u maka hendaklah ia tidur walaupun ia junub”. (HR. Bukhari )

Menurut Ibnu Haajar, bolehnya tidur bagi orang yang junub di dalam rumah menunjukkan ia boleh tinggal di dalamnya dalam keadaan terjaga, karena tidak ada perbedaan. Atau karena tidurnya itu menyebabkan dibolehkannya (keadaan junub masih terjaga) karena ia masih terjaga diantara wudhu dan tidurnya.

5. Membersihkan Tempat Tidur

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَوَى أَحَدُكُمْ إِلَى فِرَاشِهِ فَلْيَنْفُضْ فِرَاشَهُ بِدَاخِلَةِ إِزَارِهِ فَإِنَّهُ لَا يَدْرِي مَا خَلَفَهُ عَلَيْهِ ثُمَّ لِيَضْطَجِعْ عَلَى شِقِّهِ الْأَيْمَنِ ثُمَّ لِيَقُلْ بِاسْمِكَ رَبِّي وَضَعْتُ جَنْبِي وَبِكَ أَرْفَعُهُ إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ

Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus berkata, telah menceritakan kepada kami Zuhair berkata, telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Umar dari Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi dari Bapaknya dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian ingin beranjak ke kasurnya hendaklah ia mengibas-ngibas kasurnya dengan bagian dalam sarungnya, sebab ia tidak mengetahui apa yang telah terjadi pada kasur tersebut sepeninggalnya. Kemudian hendaklah ia berbaring pada sisi sebelah kanan dan membaca: BISMIKA RABBII WADLA'TU JANBII WA BIKA ARFA'UHU IN AMSAKTA NAFSII FARHAMHAA WA IN ARSALTAHAA FAHFAZHHAA BIMAA TAHFAZHU BIHI 'IBAADAKASH SHAALIHIIN (Dengan nama-Mu ya Allah, aku letakkan tubuhku (tidur) dan dengan nama-Mu pula aku mengangkatnya. Jika Engkau genggam jiwaku maka sayangilah ia, dan jika Engkau lepaskan maka jagalah ia sebagaimana Engkau menjaga hamba-hamba-Mu yang shalih)."
Al-Mubarakfuri dalam Tuḥfah  al-Aḥwazi menjelaskan  بِدَاخِلَةِ إِزَارِهِ  yaitu sampingnya, sisi yang 
manapun atau sisinya yang tidak berumbai, atau yang berumbai. 

al-Qari berkata: Dikatakan : mengibaskan dengan sarungnya, karena mayoritas orang Arab tidak mempunyai pakaian kecuali sarung dan rida yang mereka pakai. Dan dikhususkan dengan bagian dalam sarung agar bagian luarnya tetap bersih, dan ini lebih mudah , lebih meminimalisir terbukanya aurat.

6. Menutup tempat air

hadits-menutup-air-sebelum-tidur
Hadits Menutup tempat air sebelum tidur

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah menceritakan kepada kami Laits; Demikian juga telah diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Rumh; Telah mengabarkan kepada kami Al Laits dari Abu Zubair dari Jabir dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tutuplah oleh kalian bejana bejana, rapatkanlah tempat-tempat minuman, tutuplah pintu-pintu. (HR. Muslim)

Dalam syarahnya untuk Sahih Muslim, an-Nawawi  menjelaskan bahwa para ulama menyebutkan beberapa hikmah dari perintah ini, yaitu: 
  • menjaganya dari syetan. karena syetan tidak membuka tutup dan tidak membuka ikatan penutup kantong air minum. 
  • menjaganya dari penyakit yang turun di malam hari.
  • menjaganya dari kotoran, 
  • dan menjaga dari serangga atau binatang, karena bisa jadi sesuatu hinggap pada air tersebut kemudian seseorang meminumnya sedang ia tidak tahu, maka akan membahayakannya.

7. Mematikan lampu dan semua sumber api 

Mematikan lampu dan semua sumber api
Hadits Mematikan lampu dan semua sumber api 
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin 'Abdurrahman At Tammar berkata, telah menceritakan kepada kami Amru bin Thalhah berkata, telah menceritakan kepada kami Asbath dari Simak dari Ikrimah dari Ibnu Abbas ia berkata, "Seekor tikus datang dan menarik sumbu lampu, tikus itu menariknya dan melemparnya ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, yaitu di atas tikar kecil yang di duduki oleh beliau sehingga tikar tersebut terbakar sebesar uang dirham. Beliau lalu bersabda: "Jika salah seorang dari kalian hendak tidur, maka hendaklah ia matikan lampu-lampu kalian, sebab setan akan memberi petunjuk kepada (tikus) ini untuk melakukan (seperti) ini hingga membakar kalian." (HR. Abu Dawud) 
Menurut An-Nawawi, ini mencakup lampu dan lainnya, adapun lampu yang tergantung di masjid, jika dikhawatirkan menyebabkan kebakaran maka  termasuk dalam perintanh untuk mematikannya dan jika aman dari itu maka tidak apa-apa membiarkannya menyala. 

Sebab alasan Nabi memberi perintah untuk mematikan lampu karena dikhawatirkan tikus akan mengobarkan api dan dapat membakar rumah, jika alasan ini tidak ada, maka larangan ini pun hilang.

Dalam Fathul Bari, Ibnu Hajar menjelaskan bahwa al-Qurtubi berkata: perintah dan larangan di dalam ḥadits ini bersifat irsyad (pengarahan). Ia berkata : bisa juga menjadi nadb (sunnah).

8. Berniat Untuk Shalat Malam

Berniat-shalat-malam
Hadits Berniat Shalat Malam Sebelum Tidur

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Harun bin Abdullah Al Hammal berkata, telah menceritakan kepada kami Husain bin Ali Al Ju'fi dari Za`idah dari Sulaiman Al A'masy dari Habib bin Abu Tsabit dari Abdah bin Abu Lubabah dari Suwaid bin Ghaflah dari Abu Darda dan sanadnya sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa beranjak tidur dengan niat untuk bangun dan shalat malam, namun kantuk mengalahkannya hingga tiba pagi, maka akan ditulis baginya apa yang dia niatkan, dan tidurnya dihitung sebagai sedekah dari Rabbnya. " (HR. Ibnu Majjah)
Ketika bangun pada malam hari kadang Nabi juga membangunkan keluarganya untuk melaksanakan shalat tahajud bersama, sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah ḥadits berikut.

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman berkata, telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhriy berkata, telah mengabarkan kepada saya 'Ali bin Husain bahwa Husain bin 'Ali mengabarkannya bahwa 'Ali bin Abu Tholib radliallahu 'anhu menceritakan kepadanya bahwa pada suatu malam Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membangunkan dia dan Fathimah putri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu berkata: "Mengapa kalian tidak shalat malam? Maka aku (Ali) menjawab: "Wahai Rasulullah, jiwa-jiwa kami ada di tangan Allah, jika Dia menghendaki membangunkan kami pasti kami akan bangun juga". Maka Beliau shallallahu 'alaihi wasallam berpaling pergi ketika kami mengatakan seperti itu dan Beliau tidak berkata sepatah katapun. Kemudian aku mendengar ketika Beliau pergi sambil memukul pahanya berkata: "Memang manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah. (QS Al Kahfi: 54). (HR. Bukhari)
Setelah bangun di malam hari, Nabi juga pernah tidur kembali setelah menyelesaikan hajatnya. Sebagaimana yang dijelaskan dalam ḥadīṡ berikut.

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abi Syaibah dan Abu Kuraib keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Salamah bin Kuhail dari Kuraib dari Ibnu Abbas, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah bangun di suatu malam untuk buang hajat, lalu beliau membasuh wajahnya  dan mencuci tangannya kemudian tidur lagi.(HR. Muslim)

9. Zikir dan Berdoa Sebelum Tidur

Zikir dan Berdoa Sebelum Tidur
Hadits Zikir dan Berdoa Sebelum Tidur

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Hamid bin Yahya berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Ahsim dari Ibnu Ajlan dari Al Maqburi dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa berbaring dan tidak berdzikir kepada Allah, maka pada hari kiamat baginya tidak ada sesuatu kecuali kerugian. Dan barangsiapa duduk dan tidak berdzikir kepada Allah, maka pada hari kiamat baginya tidak ada sesuatu kecuali kerugian. (HR. Abu Dawud)
Khusus tata cara tidur Nabi Muhammad tentang Zikir dan Doa sebelum tidur ini akan kami bahas pada postingan selanjutnya. menimbang ada banyak sekali ragam dan doa yang rasulllah ajarkan kepada kita.

Juga kami juga akan bahas mengenai posisi tidur Nabi Muhammad, sunnah ketika terbangun dari tidur dan doa ketika susah tidur. nantikan yaa....

Demikian pembahasan kita pada kali ini, semoga bermanfaat dan materi ini boleh saja untuk dijadikan materi makalah ataupun karya ilmiah lainnya, sengan syarat menyatakan sumbernya. terimakasih. wassalam.

 Coretan Binder Hijau

Ada baiknya jika anda mau meninggalkan kritik dan saran, Demi meningkatkan Blog ini. Namun jangan pernah untuk mencoba meninggalkan jejak spam anda disini.
EmoticonEmoticon